Ugly yet honest truth

 "Hey, ayo kita keluar dari sini". Aku berbisik kepada saudariku yang juga berbaring dalam gelap. Adikku tersadar dari lamunannya tentang apa saja yang terjadi seharian atau mungkin selama hidupnya yang ia pendam sendiri. Aku mencoba menjadi saudari yang baik, sekalipun tidak, aku berusaha menjadi manusia yang tidak seenaknya menentukan baik buruk bagi orang lain. Pedih dan benci tak pernah melahirkan kekuatan yang membantu kita berkembang, namun aku tak menyuruhnya menahan gejolak itu. Akan sangat canggung jika aku harus memeluknya, maka hanya kuberikan belaian ringan di lengannya, aku rasa  sentuhan itu cukup. sampai-sampai dalam remang aku merasakan dan melihat, seakan ia tak pernah mendapat kelembutan dan kepercayaan. seakan ia selalu kecewa sepanjang hidupnya.

Aku bersyukur bahwa aku diberkati kelebihan unuk memahami orang lain lebih dari siapapun yang aku kenal, Aku bersyukur aku bisa dengan seksama mendengarkan orang lain. Aku mampu menganalisa latar belakang dari sikap sesesorang. Dan karena itu pula, aku bersyukur, aku tidak merasa menganggap diriku istimewa, bukankan itu semestinya hanya hal mendasar yang harus dimiliki setiap orang?. tak ada yang istimewa tentang itu.

"Aku membencinya, jangan salahkan sikapku jika aku membencinya. Aku akan pergi dari setiap orang yang aku kenal".

"Aku sudah berusaha bersikap seperti diriku apa adanya, yang semestinya berbuat baik kepada orang yang aku kenal dan membutuhkanku, maka jangan salahkan aku, hubungan ini tak lebih dari sekedar hubungan darah, selebihnya ia hanya seperti orang lain yang bersikap angkuh". Lanjutnya.

"Aku mengerti". Aku berbisik dalam hati.

"Tak apa, aku percaya dengan setiap keputusan yang kau pilih".

Aku merinding mendengar kejujurannya, aku pun pernah dan masih merasakan gejolak serupa. Dengan itu, aku memberi validasi bahwa rasa itu nyata pada setiap orang. Dan setiap orang, tidak akan mau dijejali kata-kata yang menurut orang lain benar.

Aku percaya, dengan nilai yang ia genggam, ia akan selalu berada dalam jalan yang benar, mengeluarkannya dari kubangan kebencian yang menyesakkan. 

Kami bertiga, senantiasa menjadi saudari yang utuh saling mendukung dan menyayangi.

"Bersamamu, kita bertiga akan keluar dari sini".


Comments

Popular posts from this blog

Maksud lagu If You Know That I'm Lonely dari FUR