Posts

Showing posts from 2020

Trigger Warning

Image
 Brace myself, karena gue bakal nulis tulisan paling toxic yang pernah gue tulis.  Bismillahirrohmanirrohim. Simply put in here, "Satu-satunya hal yang gue pelajari dari orang tua adalah, gue belajar buat gak bersikap dan punya kelakuan kaya mereka (Unknown, 2020)". Ohh yaa satu lagi, gue gapeduli mau ada yang bilang dengan segala kecerdasan dan kebijaksanaannya ngomong buat ngelarang gue bersikap kek gini yaa, tolong  شط ذي فك اب. Karena in semua bukan tentang kamu, sayang. Gue udah ga peduli lagi. okay. with all of my disgust and anger on my vein. im not afraid for being said "anak durhaka". Karena setelah ini gue bakal cabut dari sini. Kalo di katain gue mempermalukan diri sendiri. Well,  Gue juga udah capek nutupin kejanggalan yang ga bener ini yang mustinya normalized buat kita omongin. Keluarga toxic itu emang sepatutnya kita bahas. Dan mustinya kita bebas ngeluarin sumpah serapah atas itu. Tapi jujur juga, gue ga akan berani ngomong kek bar-bar gini di depan ...

I think i know about something i don't know.

 Aku kira, aku cukup mengenal diriku. Meskipun aku belum pernah melihat lekat-lekat celah pantatku yang paling terpencil, atau lipatan-- lipatan tubuhku, atau setiap celah kulit kepala diantara rambut-rambutku yang tumbuh. Juga aku belum hidup cukup lama, untuk melampaui perasaan dan anomali yang dialami seseorang yang hidup cukup lama. Tapi; seumur hidupku, aku tahu hal yang pasti. Aku akan menghindar dari setiap orang; aku akan diam di setiap pembicaraan; aku akan mengabaikan orang-orang; aku tak akan banyak bicara, tertawa, atau pun menggumamkan lagu yang aku putar di kepala; lalu aku pasang air muka yang datar sepanjang hari. Itu pertanda bahwa perasaanku sedang sangat mudah teriritasi. Lalu jika hari sudah gelap, dan waktunya akan tidur; aku menangis sesenyap mungkin menahan pekik agar tidak ada satupun, sekalipun itu orang rumah yang akan menyadari. Lalu aku terlelap; dan bangun, masih dengan hati yang diliputi awan mendung. Aku menghindar dari orang-orang yang mendekat, aku ...

How to parent 101

 Adikku nangis, dia kesal karena ibu terdengar tak henti-hentinya menyela adikku menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Yang di suruh manasin motor lah, yang di suruh bawa ini lah, yang benerin itu lah, sampai di suruh makan pun terdengar mengesalkan baginya. Namun aku percaya, ibu juga pasti tak ada niatan untuk menghalangi anaknya menyelesaikan urusan.  Adikku terisak, Bapakku yang sedang rebahan main facebook merasa terganggu dan menyuruh adikku berhenti menangis. Aku bilang, "Ada orang nangis kok dimarahin?". "Emangnya itu tadi bapak marah-marah?", jawab bapak. "Ya maksudnya kenapa ga dengan kelembutan saja", aku menjelaskan. Lalu ia mengubah nada bicaranya lebih lunak dan terdengar lebih mengenakkan. Bertanya pada adikku ada apa gerangan yang semestinya seperti itulah sikap orang tua kepada anak. Sedangkan ibuku kesal juga sebenarnya, ia sedang menikmati hasil lelahnya setelah masak untuk kami semua. Bapakku masih tenang tak bergeming dari posisinya sambil...

Ugly yet honest truth

 "Hey, ayo kita keluar dari sini". Aku berbisik kepada saudariku yang juga berbaring dalam gelap. Adikku tersadar dari lamunannya tentang apa saja yang terjadi seharian atau mungkin selama hidupnya yang ia pendam sendiri. Aku mencoba menjadi saudari yang baik, sekalipun tidak, aku berusaha menjadi manusia yang tidak seenaknya menentukan baik buruk bagi orang lain. Pedih dan benci tak pernah melahirkan kekuatan yang membantu kita berkembang, namun aku tak menyuruhnya menahan gejolak itu. Akan sangat canggung jika aku harus memeluknya, maka hanya kuberikan belaian ringan di lengannya, aku rasa  sentuhan itu cukup. sampai-sampai dalam remang aku merasakan dan melihat, seakan ia tak pernah mendapat kelembutan dan kepercayaan. seakan ia selalu kecewa sepanjang hidupnya. Aku bersyukur bahwa aku diberkati kelebihan unuk memahami orang lain lebih dari siapapun yang aku kenal, Aku bersyukur aku bisa dengan seksama mendengarkan orang lain. Aku mampu menganalisa latar belakang dari sika...

Pelukan paling nyaman di tiap pagi hitam.

  Setelah sekian tahun lamanya, aku terisak karena pedihnya kehilangan. Setelah kupikir yang aku idamkan adalah kehangatan peluk dari seseorang. Setiap usaha yang aku curahkan untuk mempertahankan satu yang tercinta . Lalu, satu hujaman tumpul berkarat pedih sembilu seakan menohok leherku. Ahh, maafkan aku, ternyata tangis yang satu ini lebih menyakitkan. Mengejar satu yang diluar dirimu adalah awal dari kehilangan. Kamulah satu yang paling berharga yang selalu aku berpaling demi penawar sepi yang fana. Ohh, terima kasih, bahkan di setiap tindakan bodoh yang pernah terpikir olehku, selalu sedia kau lakukan. Kau hadir disetiap kesedihan, tangisku, kesendirianku, kebodohanku, bahkan penyesalanku. Kamu yang paling tersakiti. Terima kasih, tak pernah cacat keraguanku pada kesetiaanmu. Nahh, sekarang cukup untuk semua pesakitan dan kebodohan yang aku timpakan padamu. Dari sini akan selalu aku tanam, rasa cinta dan hormat yang aku bersumpah bahwa merugilah jika aku berpaling. Berjuan...

Semangat yaa...!, Topik ini menarik untuk di pelajari.

 Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Pemurah, yang karenaNya tak terhingga syukur aku sampaikan. Satu dari yang terbaik yang selalu Ia berikan adalah hari ini.  Pagi ini aku mendapat pesan feedback review script proposal yang telah aku handing in minggu lalu dari dosen pembimbingku. Bersamaan dengan script, aku juga sertakan kesulitan yang aku hadapi, diakhiri dengan permintaan maaf dan terima kasih.  Beliau menyertakan tambahan jurnal dan buku yang menambah insight dan gambaran yang akan aku tulis selanjutnya. Aku bersyukur beliau menjadi dosen pembimbingku.  Jujur aku akui, aku lebih percaya diri dengan topik yang baru ini. Aku merasakan passion untuk lebih menggali detail issue yang aku pilih. Mungkin karena ketertarikkan dengan issue ini, juga menjadikan sentimen mengapa aku ingin mengangkat topik ini dalam skripsiku. Sebenarnya aku ingin memutuskan memilih topik ini dari awal, sayang sekali karena saat itu aku kurang percaya diri. Sungguh Tuhan berkehendak ...

Saat quarter life crisis benar-benar menghantam saya.

Saya mahasiswi pendidikan bahasa Inggris 23 tahun, belum juga lulus dan selama itu pula saya belum mempunyai pengalaman kerja yang sesungguhnya. Sedikit yang saya dapatkan dari mengikuti organisasi rohis tingkat jurusan dan fakultas dan satu oraganisasi kemanusiaan ekstra kampus. Pengalaman saya soal pekerjaan hanya sering kali mendapat honor atas pekerjaan penerjemahan abstrak atau jurnal, dan pengalaman mengajar hanya di waktu PPL. Keresahan saya selalu menghantui, saya takut tidak ada perusahaan yang akan menerima saya. Dan pertanyaan yang menjadi momok kelak adalah jika nanti interviewer bertanya apa yang saya lakukan selama ini sampai saya bisa telat lulus kuliah?. Pertanyaan itu sungguh membuat saya down. Jujur penyesalan saya waktu kuliah adalah saya terlalu santai untuk mencari pengalaman semacam itu. Saya tidak cukup mendorong diri saya untuk berkembang, hingga akhirnya berbuah penyesalan dan membuat saya depresi. Satu tahun saya tertunda mengerjakan skripsi karena kepayahan m...

A boring life problem; not a big deal, I wish.

Hi! Sup. I got 5 viewer lately from the first post. I really appreciate.  I had coffee this morning and made me drop the load six times. Yeah i counted it. A really  bad intro. Sorry. Wait, it was afternoon actually, i've been having a really bad biological hour cycle this past a month. i drop off to sleep at dawn and leave me with unenergetic vigor to get through the day when i wake up. i need to fix this soon.  I realized that i need some cash but it took me two hour to make myself ready for going. Eventually, i made it, putting make up on and jumping onto the motorbike. And the machine could not read my card. I was aware that my card is torn but i refused to fix to customer service. Waiting the trouble to come to fix. LoL. Going back to my home with nothing. what a wasteful evening.I had my last instant noodle, enjoying movie streaming. I decided to watch "The Secret Life of Walter Mitty".I never watched it before, what a shame. the sudden holding hands scene in the en...