Flaws
*Le me walked out from the kitchen unbothered. "Deleng loh awake nggilani wisan". (Lihat tuh badannya udah menjijikan). Celetuk membagongkan dari bapakku yang duduk bersilah; terpicu karena tertampang diriku yang mungkin didepan matanya leherku seperti tripple mac burger, berlipat. Padahal tidak, biasa saja. Ouch damn. Rasanya hati ini seperti dicubit pakai tang. Lalu kemana itu kajian-kajian yang sering dia simak? Pengajian sehabis subuh yang rajin dia ikuti di masjid?. Lalu begitu saja terlontar dari mulutnya yang fasih merapal tasbih, menghina ciptaan Tuhannya. Menyakiti hati putrinya. Tak urung pula dia melanjutkan. "Nanti tidak bakal ada laki-laki yang mau". Astaghfirullahal'adzim. Masih tidak cukup kah?. Seberani itu, merasa yang paling benar melangkahi kuasa Allah Sang Maha Cinta, Maha Adil. Asal tahu saja, sekarang berat badanku sekitar 70 kg, tinggi badan 155 cm. Paha atas, lengan, pantat dan pipi tak terpungkiri sangat mencolok. Bohong kalau aku tany...