Posts

Showing posts from 2021

Flaws

Image
*Le me walked out from the kitchen unbothered.  "Deleng loh awake nggilani wisan". (Lihat tuh badannya udah menjijikan). Celetuk membagongkan dari bapakku yang duduk bersilah; terpicu karena tertampang diriku yang mungkin didepan matanya leherku seperti tripple mac burger, berlipat. Padahal tidak, biasa saja. Ouch damn. Rasanya hati ini seperti dicubit pakai tang. Lalu kemana itu kajian-kajian yang sering dia simak? Pengajian sehabis subuh yang rajin dia ikuti di masjid?. Lalu begitu saja terlontar dari mulutnya yang fasih merapal tasbih, menghina ciptaan Tuhannya. Menyakiti hati putrinya. Tak urung pula dia melanjutkan. "Nanti tidak bakal ada laki-laki yang mau". Astaghfirullahal'adzim. Masih tidak cukup kah?. Seberani itu, merasa yang paling benar melangkahi kuasa Allah Sang Maha Cinta, Maha Adil.  Asal tahu saja, sekarang berat badanku sekitar 70 kg, tinggi badan 155 cm. Paha atas, lengan, pantat dan pipi tak terpungkiri sangat mencolok. Bohong kalau aku tany...

Membagongkan

Image
  Dua minggu yang lalu ponakkan bapakku mampir kerumah. Hampir rutin setiap weekend. Kami senantiasa menikmati obrolannya yg ndagel . Kumpulan cerita sepekan dia tumpahkan bersama sebulan udud dan kopi hitam bersama bapakku di teras. Aku yang sedang menyambar handukku di jemuran tetiba ditanyai olehnya dengan bahasa jawa purwokertoan, kira-kira beginilah terjemahannnya. "Fi, umurmu berapa?" "Duapuluhlima, Mas." "Dah ada calon belum?" "Belum", jawabku sambil meringis kecil. Sudah hanya begitu saja dia tanya, aku langsung masuk rumah. Belum seminggu dia sudah datang lagi makbedunduk membawa rekannya yang mau diperkenalkan denganku, yang memang sudah dijanjikan sehari sebelumnya lewat pesan singkat bersamaan dengan foto yang sepertinya dia jepret diam-diam di tengah pekerjaan, tidak nampak jelas. Masih tapian handuk tapi tamu sudah datang, aku buru-buru berdandan agar terlihat pantas. Ibuku sudah mempersiapkan hidangan karena diprediksi mereka a...

Gue Iri

Image
         Iri. Yes. Satu ini yang sekarang jadi masalah gue. Gue iri!. And I hate this feeling. Gue ngobrol sama diri gue dipikiran gue sendiri, diskusi gimana kita bisa ngilangin parasit yang mengganggu kedamaian gue. Ugh!.      Gue udah tau betul lah. Jadi orang jangan suka iri, kaga akan damai tuh hidup sepanjang hayat. Tapi sekedar itu ternyata gak cukup ampuh untuk mengusir si parasit di dada yang bikin panas ini.      Oke, gue harus cari solusinya. Buka hape. Ketik ketik ketik, Enter!. Gue buka web yang paling atas dari ratusan website and voila. Ternyata hal yang pertama dan lumayan sulit adalah: Jangan denial kalo lu merasa iri!. I tu manusiawi. Oke kalo begitu, gue hirup nafas dalam, ngelus dada, istighfar dan mengakui. Gue iri. (yang nyletuk 'Iri?. bilang, Boss!' gue gampar).      Eittsss, tapi masalah gak kelar sampe situ doang, sob!. Selanjutnya, gue amatin nih biang keroknya. Ternyata eh ternya...